POLITIK KANTOR
Politik Kantor
Lidah lembut adalah pohon kehidupan, tetapi lidah curang melukai hati.Amsal 15:4
Bahasa sehari hari :
Kata-kata yang baik menambah semangat, kata-kata yang menyakitkan melemahkan hasrat.Amsal 15:4
Politik Kantor
Ketika pertama kali saya bekerja setelah lulus
kuliah, saya memiliki pemikiran yang lugu. Pandangan
saya yang polos berpendapat bahwa untuk bisa sukses dan karir kita menjadi
maju, kita cukup bekerja di kantor dengan sebaik-baiknya. Saya anggap semua
karyawan juga begitu. Berusaha yang terbaik demi keberhasilan perusahaan dan
karyawan yang paling berkontribusi akan mendapatkan penilaian yang adil
sehingga diberikan kesempatan terbesar untuk bertumbuh.
Ternyata
tidak sesederhana itu. Ada yang namanya politik kantor. Dimana para karyawan tidak hanya
bekerja demi kepentingan perusahaan akan tetapi juga memiliki agenda pribadi
demi kepentingan masing-masing. Dan seringkali akan terjadi persekutuan semacam
aliansi yang saling memanfaatkan dengan transaksi non-keuangan. Pertukaran
kebutuhan masing-masing dengan penawaran yang personal, hingga upaya-upaya yang
kurang beretika bisa saja dilakukan.
Begitu juga penjegalan
dan taktik kotor seperti fitnah dengan persengkokolan yang saling merugikan.
Banyak kesepakatan di balik layar yang dijalankan secara diam-diam dan
pertemanan yang tidak terlalu tulus. Politik kantor bisa menjadi senjata yang memberikan kelebihan
tapi juga bisa merugikan kalau kita kalah posisi dan terus menjadi korban yang
polos.
Maka dari itu, semua karyawan harus mewaspadai peta sosial yang menaungi politik
kantor. Setiap karyawan mesti memanfaatkan wawasan akan
politik kantor serta meningkatkan posisi dalam peta perpolitikan kantornya
supaya dapat memaksimalkan keuntungan bagi dirinya sendiri selain berupaya
untuk menjaga kredibilitas sebagai karyawan yang produktif. Politik kantor
adalah sisi lain dari perangkat yang tidak resmi dari perusahaan tapi bisa
menjadi daya ungkit bagi kesuksesan seorang karyawan.
Hanya sedikit orang suka berurusan dengan politik
kantor: kepentingan yang berbenturan bahkan bertentangan, prioritas dan promosi
yang tidak selaras dengan tujuan pribadi serta beragam masalah lainnya yang
menjangkiti geopolik-sosial di kantor. Walaupun begitu, kita sebaiknya tidak menghindari politik kantor.
Sebaliknya, kita
perlu mengelolanya secara optimal bagi kebaikan kita juga.
Jangan sampai malah keluguan
kita menjadi kelemahan yang merusak peluang kita untuk maju.
Pertama-tama,
kita perlu panduan atau petunjuk-petunjuk dalam menggambarkan peta politik. Hal
ini penting dalam bernavigasi dan menjalankan manuver yang berdampak positif
bagi kemajuan kita. Mulailah
dengan memahami hubungan semua pihak yang terlibat di dalam politik kantor dan
memetakan bagaimana mereka terkoneksi. Catatlah sifat interaksi dari masing-masing
hubungan dan seberapa kuat koneksi yang terjadi. Serta awasi arah mana yang lebih mendominasi.
Ini akan sangat membantu karyawan dalam menentukan
tindakan politis yang tepat serta mencoba untuk membuat perubahan secara etis
demi kebaikan diri sendiri. Hal ini bukan berarti malah menjatuhkan orang lain,
hanya berusaha memaksimalkan potensi sukses diri sendiri terlebih dahulu.
Setelahnya barulah kita juga turut membantu orang lain demi kemajuan perusahaan
secara keseluruhan.
Dinamika Interaksi Para
Karyawan Sebagai Mahluk Sosial
Dalam dinamika kita berinteraksi dengan orang lain, kita harus melibatkan diri untuk diskusi.
Ketika politik kantor melibatkan beberapa pihak dalam sebuah pengejaran
keuntungan pribadi dan kelompok, maka pertentangan dapat terjadi. Untuk
mengoptimalkan kompetensi karyawan dalam berpolitik tanpa memecah belah
persatuan pekerja dalam perusahaan sebagai sebuah entitas bisnis, dialog yang transparan perlu dilakukan.
Bisa berupa pertemuan formil atau mengundang
orang-orang dengan pandangan yang berbeda untuk makan siang. Supaya pihak-pihak
yang bersedia berbagi pandangan mendapatkan kesempatan untuk meraih solusi yang
saling menguntungkan, tidak
ada jalan lain selain berkompromi (selama tidak menyimpang dari TUHAN) untuk
menjaga diri terhindar dari fitnah dan dimusuhi teman kantor.
Buatlah
rencana untuk membangun keharmonisan, hindari aksi yang merugikan orang lain walau itu
bisa menguntungkan diri sendiri. Bersosialisasilah dalam rangka menguatkan
relasi dan pengaruh atau karisma. Berikan
harapan, lempar humor, sebarkan optimisme, tularkan sikap positif dan
berempatilah.
Hal ini dilakukan bukan hanya terhadap mereka yang
kira-kira berpengaruh langsung dalam kemajuan karir kita seperti atasan. Sudah teramat jelas kalau kita membutuhkan hubungan
yang terjaga dengan baik dengan si bos (Carmuk).
Tapi sebagai pemimpin, kita juga dinilai dari kualitas hubungan kita dengan
para bawahan dan rekan kerja. Siapa tahu, mereka akan lebih berguna daripada
kedekatan kita dengan atasan yang sebenarnya pasti memiliki pergerakan politis
juga.
Selanjutnya kita bisa berbicara dengan orang-orang
yang memiliki opini yang berbeda dan dekati
mereka yang jauh secara kedekatan emosional. Selalu cari cara untuk mengamati dan
menjadi pendengar yang baik. Lakukan pendekatan yang tetap santun tapi memiliki
agenda tersembunyi untuk memonitor lawan bicara.
Dengan
begitu kita akan mampu menilai kekuatan, kelemahan pribadi, kekurangan diri
dari orang lain dan seterusnya. Modal pengetahuan karakter ini akan memampukan
seorang karyawan untuk berpikir strategis dalam berpolitik di kantor. Ini
penting untuk menjalankan beberapa taktik praktis dalam memainkan peran politis
sampai ke hirarki sosial yang cukup tinggi, minimal cukup untuk mendapatkan
beberapa pendukung.
Akhirnya, pelajari
cara untuk meminta orang-orang untuk mendukung kita serta menguasai mereka demi
kemajuan bersama tapi utamanya diri kita
sendiri terlebih dahulu. Lebarkan sayap persuasi kita dengan mengenal secara
mendalam mereka yang buat memberikan dukungan bagi perkembangan diri kita.
Pahami keunggulan diri dengan membuat kita sebagai
karyawan yang melek akan politik kantor bahkan menungganginya demi
kesejahteraan keluarga.
Ingat,
jangan hanya bekerja dengan rajin tanpa mengenal siapa-siapa yang bisa membantu
pertumbuhan kita dan siapa-siapa yang mampu menjatuhkan karir kita. Waspadalah, be smart, dan…
Demikian dan terima kasih semoga bermanfaat