MONAS & Sejarahnya
Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah.3 Yoh 1 : 11
Monas atau Monumen Nasional merupakan icon kota Jakarta.
Terletak di pusat kota Jakarta, menjadi tempat wisata dan pusat pendidikan yang
menarik bagi warga Jakarta dan sekitarnya. Monas didirikan pada tahun 1959 dan
diresmikan dua tahun kemudian pada tahun 1961.
Tugu Peringatan Nasional dibangun di areal seluas 80 hektar.
Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun
17 Agustus 1961, dan diresmikan 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia
Soeharto.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terbangkitnya inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Di puncak Monumen Nasional terdapat cawan yang menopang berbentuk
nyala obor perunggu yang beratnya mencapai 14,5 ton dan dilapisi emas 38
Kilogram. Lidah api atau obor ini sebagai simbol perjuangan rakyat Indonesia
yang ingin meraih kemerdekaan.
28 kg di antaranya adalah sumbangan dari Teuku Markam,
salah seorang saudagar Aceh yang pernah menjadi orang terkaya Indonesia.
1.Ukuran dan Isi Monas
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Tugu Monas yang menjulang tinggi dan melambangkan lingga (alu atau anatan) yang penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Semua pelataran cawan melambangkan Yoni (lumbung). Alu dan lumbung merupakan alat rumah tangga yang terdapat hampir di setiap rumah penduduk pribumi Indonesia.
Bentuk Tugu peringatan yang satu ini sangat unik. Sebuah batu
obeliks yang terbuat dari marmer yang berbentuk lingga yoni simbol kesuburan
ini tingginya
132 meter.
2. Lidah Api
Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa
Pelataran puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang berarti melambangkan Bangsa Indonesia agar dalam berjuang tidak pernah surut sepanjang masa
lidah api dari perunggu yang tingginya 17 meter dan diameter 6 meter dengan
berat 14,5 ton. Lidah api ini dilapisi emas seberat 38 kg. Lidah
api Monas terdiri atas 77 bagian yang disatukan.
3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak dengan luas 11x11 m dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung.
3. Pelataran Puncak
Pelataran puncak dengan luas 11x11 m dapat menampung sebanyak 50 pengunjung. Untuk mencapai pelataran puncak, pengunjung bisa menggunakan lift dengan lama perjalanan sekitar 3 menit pada sekeliling badan elevator terdapat tangga darurat yang terbuat dari besi. Dari pelataran puncak tugu Monas, pengunjung.
Dari pelataran puncak Monas, pengunjung bisa melihat gedung-gedung pencakar
langit di kota Jakarta dan dapat menikmati pemandangan seluruh
penjuru kota Jakarta. Bahkan jika udara cerah, pengunjung dapat melihat
Gunung Salak di Jawa Barat maupun Laut Jawa dengan Kepulauan Seribu.
4. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
5. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m dan tinggi 8 m, museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
4. Pelataran Bawah
Pelataran bawah luasnya 45x45 m. Tinggi dari dasar Monas ke pelataran bawah yaitu 17 meter. Di bagian ini pengunjung dapat melihat Taman Monas yang merupakan hutan kota yang indah.
5. Museum Sejarah Perjuangan Nasional
Landasan dasar Monas setinggi 3 m, di bawahnya terdapat ruang museum sejarah perjuangan nasional dengan ukuran luas 80x80 m dan tinggi 8 m, museum ini menampilkan sejarah perjuangan Bangsa Indonesia. Dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Pada keempat sisi ruangan terdapat 12 jendela peragaan yang
mengabdikan peristiwa sejak zaman kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia .
hingga G30S PKI.
Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer
Keseluruhan dinding, tiang dan lantai berlapis marmer
Di dalam bangunan Monumen Nasional ini juga terdapat museum
dan aula
untuk bermeditasi. Para pengunjung dapat naik hingga ke atas dengan
menggunakan elevator.
6.Taman Monas
Di taman ini Anda dapat bermain bersama kawanan rusa yang
sengaja didatangkan dari Istana Bogor untuk meramaikan taman ini. Selain itu
Anda juga dapat berolahraga di taman ini bersama teman maupun keluarga.
Taman Monas juga dilengkapi dengan kolam air mancur menari. Pertunjukan
air mancur menari ini sangat menarik untuk ditonton pada malam hari. Air mancur
akan bergerak dengan liukan yang indah sesuai alunan lagu yang dimainkan.
Selain itu ada juga pertunjukkan laser berwarna-warni pada air mancur ini.Bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan, selain berolahraga di Taman Monas, Anda pun dapat melakukan pijat refleksi secara gratis. Di taman ini disediakan batu-batuan yang cukup tajam untuk Anda pijak sambil dipijat refleksi. Di taman ini juga disediakan beberapa lapangan futsal dan basket yang bisa digunakan siapapun.
Jika Anda lelah berjalan kaki di taman seluas 80 hektar ini, Anda dapat menggunakan kereta wisata. Taman ini bebas dikunjungi siapa saja dan terbuka secara gratis untuk umum.
7. Transportasi menuju ke Monasas
Untuk mengunjungi Monas, ada banyak jenis transportasi yang dapat Anda
gunakan. Jika Anda pengguna kereta api, Anda dapat menggunakan KRL
Jabodetabek jenis express yang berhenti di Stasiun Gambir. Anda pun
dapat menggunakan fasilitas transportasi Bus Trans Jakarta. Jika Anda
menggunakan kendaraan pribadi, tersedia lapangan parkir khusus IRTI, atau Anda
dapat memarkir kendaraan Anda di Stasiun Gambir.
Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.
Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.
Untuk dapat masuk ke bangunan Monas, Anda dapat melalui pintu masuk di sekitar patung Pangeran Diponegoro. Lalu Anda akan melalui lorong bawah tanah untuk masuk ke Monas. Anda pun dapat melalui pintu masuk di pelataran Monas bagian utara. Jam buka Monas adalah jam 9.00 pagi hingga jam 16.00 sore.
Monas dapat menjadi salah satu pilihan Anda untuk berwisata bersama keluarga dan tempat mendidik anak-anak untuk lebih mengenal sejarah Indonesia. Anda pun dapat menikmati udara segar dari rindangnya pepohonan di Monas. Dan jangan lupa untuk menjaga kebersihan Taman Monas agar tetap indah untuk dinikmati siapapun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar